Selasa, 02 Februari 2010

Autodesk Project Butterfly

project_butterfly

Interface

Tampilan Butterfly mirip autocad yang disederhanakan. Pakai ribbon, tapi gak pakai classic interface ;) Penggunaan autocad mestinya gak terlalu kesulitan menggunakannya. Gak persis sama, tapi fitur-fitur dasar bisa dipake.

project_butterfly_interface

Memasukkan koordinat juga gak segampang di AutoCAD. Misalnya untuk lines, hanya bisa memberikan input jarak.

butterfly_line_tool

Untuk rectangle lebih baik.

butterfly_rectangle_tool

Supported Files

Project ini jelas untuk AutoCAD users. Hanya file DWG yang bisa dipakai, dan tentunya file-file yang dibutuhkan DWG seperti raster image, plot styles, dan fonts.

butterfly_supported_files

The Collaboration Tool

Yang paling menarik tentunya fitur kolaborasi. Meski tidak ada info tentang jumlah user yang bisa bekerja bersamaan, tapi fitur ini sangat menjanjikan. Saya mencoba kolaborasi dengan pak Aan. Di ribbon, kita bisa lihat siapa saja yang bekerja di file itu.

collaborate

Untuk bekerja sama, tentu harus ada fitur chat. Sayang gak ada fitur audio. Mungkin mencegah penurunan performance, karena akan banyak menggunakan bandwith.

chat

Di layar, kita bisa melihat pointer rekan kita dan apa yang dilakukannya. Keren!

your_colleague_pointer

Sedikit Opini

Autodesk Project Butterfly jelas collaboration tool yang menjanjikan. Saat ini project ini masih free, tapi Autodesk akan segera memberikan harga untuk project ini. Asaf menyebutkan setidaknya project ini akan free setidaknya selama 6-12 bulan.

Untuk drafting tool rasanya dibandingkan AutoCAD masih jauh. Tapi kalau kita memang tidak butuh AutoCAD secara intensif, Butterfly rasanya bisa jadi alternatif. Paling tidak gak perlu install, licensing, dan memaintain upgrade.

Shortcut Key Pada Ribbon Interface

Mungkin informasi ini sudah agak telat. Tapi saya pikir banyak pengguna autocad yang belum mengetahuinya. Karena banyak pengguna autocad yang command line oriented, dan melupakan shortcut lainnya. Terus-terang saya menemukannya secara tidak sengaja. Cobalah buka aplikasi Autodesk anda, entah Revit, Inventor, atau AutoCAD. Hanya saja, pastikan bahwa anda menggunakan ribbon interface. Jika anda menggunakan AutoCAD, jangan gunakan workspace AutoCAD Classic.

Coba tekan [ALT]. Biarkan beberapa saat. Anda akan melihat angka pada quick access toolbar, dan huruf pada ribbon tab. Jika anda menebak itu huruf dan angka yang dapat digunakan sebagai shortcut, anda benar.

AutoCAD 2010 Ribbon

Tekan huruf [H] untuk mengaktifkan tab Home. Atau anda dapat bereksperimen dengan huruf lain yang tertera. Selanjutnya mungkin akan tampak sedikit mengerikan. Banyak huruf yang terbilang cukup rapat ditampilkan di sini. Namun jika anda sudah hapal, rasanya tidak akan tampak semengerikan pada awalnya :) Shortcut akan selalu lebih produktif daripada menggunakan mouse jika anda sudah hapal. Mengingatnya yang agak berat.

Each Tool Key In

Pengguna AutoCAD senior yang sudah ngelotok menggunakan command line mungkin tidak akan terlalu menghargainya. Saya juga tidak terlalu suka menggunakannya di AutoCAD. Namun bagi yang belum terlalu familiar dengan command line, setidaknya anda tahu ada cara lain. Dan mungkin lebih mudah diingat, karena hurufnya muncul di ribbon.

Tapi saya menyukainya di Revit. Meski Revit dulu juga punya shortcut key sebelum adanya ribbon interface, shortcut ini terasa lebih komplit. Dulu tidak semua tool punya shortcut!

Revit Architecture 2010 Ribbon

Sebagai catatan tambahan, shortcut seperti ini juga berlaku untuk aplikasi Microsoft Office: Word, Excel, dan sebagainya. Artinya jika kita memfamiliarkan diri dengan ribbon, maka tidak akan terlalu kagok saat menggunakan aplikasi lain.

Senin, 01 Februari 2010

Papua Akan Lepas Dari Indonesia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOykdG8F7jea8-tsewsPOf6hTptczeMlYvW_sPCNAhRIu6P0EVqKZ2tnt0b13ASFC7OVDwz53QO0Vrz0o1IvJh1A1H0OO5WMOHyhi6_VPkQMzqPf3EXoXGXB9QQwpcmKXobhRiXzwI6PEZ/s400/Papua-Tourist-Map_mediumthumb.png

JAKARTA, - Keutuhan Negara Republik Indonesia dinilai terancam dengan adanya rencana lepasnya Papua dari NKRI. Pemerintah diminta memberi perhatian lebih terhadap berbagai permasalah Papua yang tidak pernah terselesaikan, agar nasib Papua tidak serupa dengan Timor-Timor.
Papua akan mencoba referendum pada bulan Maret mendatang. Ini masalah serius.
– Eddy Hartawan

“Papua akan mencoba referendum pada bulan Maret mendatang. Ini masalah serius,” kata Ketua Umum Laskar Merah Putih, Eddy Hartawan, sebelum acara doa lintas agama di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (30/1/2010) malam ini.

Rencananya, anggota Laskar Merah Putih dari seluruh Indonesia dan beberapa organisasi akan mengadakan doa bersama pada hari Minggu (31/1) pukul 00.00. Doa akan dibawakan oleh pemuka agama dari lima agama. Mereka juga akan membentangkan bendera merah putih sepanjang 1.000 meter.

Eddy menjelaskan, doa bersama digelar untuk meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa agar bangsa ini terlepas dari segala permasalahan serta meminta agar NKRI tetap utuh.

“Kita ingat ajaran Bung Karno adalah doa bersama untuk mengatasi masalah bangsa. Dulu rakyat kita berdoa bersama pada 1 Juni 1945. Lalu 78 hari kemudian kita merdeka,” jelas Eddy Hartawan.

Pemerintah dan rakyat, kata Eddy, jangan hanya terfokus kepada masalah Bank Century, namun harus juga melihat permasalahan di daerah-daerah, khususnya di Papua. “Sekarang ini saling hujat. Kita hanya fokus pada masalah Century hingga lupa masalah Papua. Ingat, asing sudah masuk ke tanah Papua,” tegas dia.

“Kita minta pemerintah lebih tegas mengambil sikap terhadap masalah Papua. Otonomi khusus di Papua belum terlaksana dengan baik. Ini penting, jangan sampai Papua lepas. Kita siap berperang melawan upaya pihak-pihak yang akan merebut Papua,” lontar Eddy.

Sabtu, 30 Januari 2010

Mengekstrak Multiple Point Coordinate Dari Satu Block

Beberapa waktu yang lalu saya menemukan kasus yang bagi saya cukup menarik. Masalahnya, bisa gak kita membuat report untuk beberapa point setup dari satu block? Misalnya kasus yang saya pakai pilecap. Dalam satu pilecap, ada beberapa tiang pancang. Surveyor terkadang butuh koordinat setiap tiang pancang untuk setup di lapangan, tidak hanya koordinat pilecap-nya. Bisakah kita melakukan ini?

pilecap block

Tentu saja. Tapi ada persiapan yang harus kita lakukan lebih dulu. pertama kita harus membuat file itu sendiri.

Idenya adalah menambahkan data ke dalam block. Bagi yang sudah terbiasa bekerja dengan block tentu tau caranya: dengan menambahkan attribute.

Menambahkan Point Acuan

Pertama, kita harus menetapkan point yang akan diekstrak. Ketik DDPTYPE [enter] untuk mengubah tampilan point untuk sementara. Pilih yang menurut anda paling jelas. Aktifkan point dan tambahkan point ke center dari tiang pancang.

point untuk mendefenisikan insertion tiang pancang

Menambahkan Attribute dan Field

Sekarang kita dapat menambahkan attribute. Ketik ATTDEF [enter].

AutoCAD attribute definition

Pada pilihan mode, aktifkan pilihan invisible. Kita tidak ingin melihat tag ini saat mencetak, kita hanya butuh untuk mengekstrak data. Beri nama tag, prompt. Ketik ‘XY = ‘ pada default value field. Klik tombol di sebelah default value. Ini akan mengaktifkan insert field.

Pada dialog field, ganti field category menjadi objects. Field names menjadi object. Click select object di sebelah object type. Pilih point pada pilecap yang atas.

object fields

ganti property menjadi position, dan ubah format koordinat seperlunya. karena gambar ini untuk 2D, kita tidak memperlukan nilai koordinat Z. Matikan nilai Z.

menetapkan koordinat

Klik OK.

Lakukan untuk ketiga insertion point. Buat pilecap dan attribute menjadi block. Ganti lagi DDPTYPE agar point tidak terlihat.

Sekarang coba buat gambar kira-kira seperti ini dengan block tadi.

penempatan pilecap

Ingat, jangan diedit value untuk koordinat tiang pancangnya!

Mengekstrak Koordinat

Sudah tau apa tool yang akan kita gunakan? Yup, data extraction! Ketik DATAEXTRACTION [enter].

Kunci dari mengekstrak point ini ada di halaman ke 4: pilih attribute pilecap saja, sementara yang lain dimatikan.

pilecap attributes

Di halaman berikutnya, kita bisa lihat semua koordinat tiang pancang!

pile coordinates

Kamis, 21 Januari 2010

Menggunakan PDF dan DWF Underlay


Anda kenal format DWF (design web format)? Jika tidak, mungkin anda kenal PDF (portable document format). Keduanya serupa tapi tak sama. Keduanya merupakan file vektor yang sering digunakan untuk dokumen yang diberikan melalui email atau media lain. Hanya saja PDF lebih general, sementara DWF hanya digunakan Autodesk. Keuntungan menggunakan format file ini adalah selain ukurannya cukup kecil untuk dikirim dan diupload via internet, kita dapat menginformasikan desain dengan mengurangi resiko desain kita digunakan oleh penerima file. Setidaknya tidak dengan mudah, harus redraw.

Tapi bukan berarti file PDF dan DWF tidak lagi bisa digunakan sama sekali. Kita dapat menggunakannya sebagai underlay!

Pertama, aku ingin membahas bagaimana membuat file PDF dan DWF dari autocad. Hal ini cukup banyak ditanyakan, termasuk di thread autocad pada Twitter. Membuatnya mudah saja, tidak perlu menginstall aplikasi tambahan apapun. Dari aplikasi lain, untuk membuat file PDF seringkali harus menginstall aplikasi tambahan (seperti adobe distiller). Tapi di autocad semua sudah tersedia.

Plot saja gambar anda seperti biasa, tapi saat mencetak, gunakan plotter DWF atau PDF (atau JPG untuk membuat image).

plotter

Beberapa konsultan/kontraktor yang menerima file DWF dan PDF sering mengeluhkan mereka tidak dapat menggunakan file PDF atau DWF itu. Padahal mereka butuh file drawing untuk melakukan estimasi atau referensi desain mereka. Jadi kadang mereka harus menggambar ulang.

Sebetulnya file PDF dan DWF masih bisa digunakan sebagai underlay.

attach files

Meski namanya underlay, bukan berarti hanya bisa dilihat. Banyak kontrol yang dapat dilakukan, tidak seperti menggunakan image sebagai underlay. Kita dapat mengatur clipping boundary, enable snap, dan mengontrol layer mana saja yang akan ditampilkan.

pdf options

Autocad 2010 Sticky Ribbon panels


sticky ribbon panels

Ini termasuk fitur baru di autocad 2010. Ribbon sering dianggap menyusahkan, karena kita harus berpindah-pindah tab. Di autocad 2010, panel pada ribbon dapat ‘dilepas’ dan floating seperti halnya toolbar.

Berbeda dengan revit, Inventor, atau aplikasi vertikal lain yang ‘task based’, pengguna AutoCAD agak repot dengan ribbon ini. Di AutoCAD kita lebih sering berpindah tab. Jadi alternatifnya, kita bisa melepas panel yang sering dipakai, dan tetap menampilkan home tab.

Fitur ini juga tersedia di semua aplikasi Autodesk 2010, tidak hanya AutoCAD.

Bagaimana cara melepasnya? Tinggal cari panel yang diinginkan, klik di panel title, tahan, dan tarik ke area gambar.

panel title

Ada beberapa option yang tersedia di ribbon panel.

ribbon panel options

  1. Klik pada judul ribbon tab (yang menunjukkan panah >), maka ribbon tab akan terbuka dan menunjukkan semua tool yang tersedia di panel tersebut.
  2. Klik untuk mengembalikan panel ke dalam ribbon.
  3. Toggle orientation. Secara default, orientasi panel adalah horizontal. Anda dapat mengubahnya jadi vertikal dengan mengklik tombol ini.

Anda juga dapat mengembalikan panel dengan cara mengklik dan drag panel itu ke ribbon. Misalnya, panel palettes akan dikembalikan ke tab view seperti semula. Tidak peduli tab mana yang aktif. Kita tidak dapat memindah-mindahkan panel dari tab satu ke tab lain dengan cara ini. Kita harus menggunakan CUI untuk melakukannya.

Ini termasuk fitur baru di autocad 2010. Ribbon sering dianggap menyusahkan, karena kita harus berpindah-pindah tab. Di autocad 2010, panel pada ribbon dapat ‘dilepas’ dan floating seperti halnya toolbar.

Berbeda dengan revit, Inventor, atau aplikasi vertikal lain yang ‘task based’, pengguna AutoCAD agak repot dengan ribbon ini. Di AutoCAD kita lebih sering berpindah tab. Jadi alternatifnya, kita bisa melepas panel yang sering dipakai, dan tetap menampilkan home tab.

Fitur ini juga tersedia di semua aplikasi Autodesk 2010, tidak hanya AutoCAD.

Bagaimana cara melepasnya? Tinggal cari panel yang diinginkan, klik di panel title, tahan, dan tarik ke area gambar.

panel title

Ada beberapa option yang tersedia di ribbon panel.

ribbon panel options

  1. Klik pada judul ribbon tab (yang menunjukkan panah >), maka ribbon tab akan terbuka dan menunjukkan semua tool yang tersedia di panel tersebut.
  2. Klik untuk mengembalikan panel ke dalam ribbon.
  3. Toggle orientation. Secara default, orientasi panel adalah horizontal. Anda dapat mengubahnya jadi vertikal dengan mengklik tombol ini.

Anda juga dapat mengembalikan panel dengan cara mengklik dan drag panel itu ke ribbon. Misalnya, panel palettes akan dikembalikan ke tab view seperti semula. Tidak peduli tab mana yang aktif. Kita tidak dapat memindah-mindahkan panel dari tab satu ke tab lain dengan cara ini. Kita harus menggunakan CUI untuk melakukannya.

Dimension ConStraint pada Autocad 2010


Mari kita lanjutkan melihat kemampuan parametric design pada autocad 2010. Pada artikel sebelumnya telah dibahas mengenai geometric constraint. Artikel kali ini akan membahas mengenai dimensional constraint. Pada prinsipnya dimension constraint mengontrol ukuran dan proporsional suatu desain, yaitu meliputi jarak antar objek, sudut antar objek dan mengontrol ukuran lingkaran atau Arc. Mari kita lihat ilustrasi pada gambar berikut dimana pada objek yang digambar telah diberikan constraint baik geometric maupun dimension constraint.

Pemberian dimensi pada dimension constraint sama seperti pada dimensi biasa. Dimensi terdiri dari Linear, Horizontal, Vertical, Aligned, Radial, Diameter dan Angular. Kita juga bisa convert dari dimension biasa menjadi dimension constraint.

Pada dimension constraint, setiap dimensi terdiri dari nama parameter d1, d2 … dan seterusnya kemudian tanda ‘ = ‘ , nilai yang dimasukan dan simbol kunci. Kita juga bisa menggunakan expression atau formula pada nilai yang dimasukan misalnya pada d3=d2/4 atau d4 = d1/5. Dengan demikian kita bisa membuat hubungan antara dimensi yang satu dengan yang lain dengan memanfaatkan parameter yang ada. Dengan bantuan Parameters Manager kita dapat membuat nama parameter sendiri.

parameters-man

Pada parameter manager diatas dibuat dua parameter baru yaitu panjang dan lebar dimana nilai lebar=panjang/2. Ketika memberi dimension contraint pada objek maka kita tinggal ketikan ‘panjang’ untuk nilai panjang dan ‘lebar’ untuk nilai lebar.

parameter

Untuk tampilan format dimensi pada dimension constraint bisa kita atur melalui constraint settings

constraintsettings2

Atau melalui context menu dengan klik kanan pada mouse > Parametric > Dimension Name Format

dim-cons-format

Berikut contoh ilustrasi dari autocad bagaimana menggunakan constrains dengan menggunakan formula.

cons-formula-sample

Parametric design pada AutoCAD 2010 ini sangat berguna bila diterapkan pada gambar-gambar dengan bentuk dan ukuran standar yang kemudian bisa kita jadikan dynamic block sebagai library sehingga dapat kita gunakan berulang pada gambar berikutnya.

Sabtu, 02 Januari 2010

Geomatric Constraint pada Autocad 2010


Mari kita lihat lagi fitur baru pada autocad 2010 yaitu Geometric Constraint. Bagi praktisi pengguna Mechanical CAD tentunya tidak asing dengan hal ini, geometrical constraint merupakan bagian dari Parametric design. Makanya aku sempat menulis ada sedikit rasa invertor di autocad 2010. Coba saja bandingkan dengan constraint pada invertor.

Geometric Constrant pada dasarnya menentukan hubungan antara dua objek, atau antara suatu obejek dengan sistem koordinat. Dengan memberikan aturan geometri pada objek maka kita dapat mempertahankan bentuk hubungan dari objek yang kita gambar. Mari kita lihat lagi ilustrasi sederhana pada artikel sebelumnya.


Pada gambar diatas bisa kita lihat bahwa objek yang kita stretch pada ujungnya (grip edit) tetap mempertahankan bentuknya.

coincident Coincident Constraint

Dengan menggunakan coincident constraint kita menentukan dua titik untuk tetap berimpitan. Misalnya kita menentukan midpoint kedua objek berikut untuk selalu berimpit.

coincident2

collinear Collinear Constraint

Digunakan untuk mensejajarkan objek. Collinear dapat diterapkan pada objek Line atau Polyline

collinear2

concentric1Concentric Contraint

Digunakan agar objek Arc, Circle, atau Ellipse yang dipilih agar tetap berada pada titik pusat yang sama

concentric

fixedconstraintFixed Constraint

Digunakan untuk membuat suatu titik menjadi tetap (fix) pada suatu koordinat (WCS/World Coordinate System)

fixedconstraint2

parallelParallel Constraint

Digunakan untuk memaksa dua buah garis menjadi paralel

parallelcons2

perpendicularPerpendicular Constraint

Digunakan untuk membuat dua buah garis menjadi saling tegak lurus

perpendicular2

hor-cons1Horizontal Constraint

Digunakan untuk membuat garis atau sepasang titik menjadi sejajar sumbu x

hor-cons

ver-consVertical Constraint

Digunakan untuk membuat garis atau sepasang titik menjadi sejajar sumbu y

ver-cons2

tan-consTangent Constraint

Digunakan untuk membuat membuat dua objek tetap bersinggungan

tan-cons2

smooth-consSmooth Constraint

Digunakan agar spline dapat tetap memiliki kontinuitas geometri dengan spline atau garis lainnya

smooth-cons2

symmetric-cons1Symmetric Constraint

Digunakan agar dua buah objek atau titik tetap simetri terhadap suatu garis yang dipilih

symmetric-cons

equal-consEqual Constraint

Digunakan agar dua objek memiliki panjang yang sama

equal-cons2

auto-consAuto Constraint

Kita dapat melakukan constraint otomatis pada beberapa object sekaligus dengan menggunakan Auto Constraint.

auto-cons2

Untuk mengatur Auto Constraint kita dapat melakukannya melalui Constraint Settings.

constraintsettings

Itulah penjelasan singkat mengenai geometric constraint yang dimiliki AutoCAD 2010. Untuk penerapannya lebih lanjut akan sangat berguna bila digunakan juga Dimensional Constraint. Mungkin nanti akan saya coba tulis pada artikel terpisah.