Selasa, 13 Januari 2009

Fungsi Tombol CTRL

Melanjutkan artikel "Daftar Keyboard Command autocad" yang telah dipublikasi sebelumnya. Pada publikasi berikut ini kita akan membicarakan tentang command dan fungsi yang dapat diakses menggunakan tombol "Ctrl" (baca: control).

Daftar fungsi dari tombol "Ctrl" ini akan dibagi atas beberapa bagian tergantung fungsi utamanya, yaitu:
Drawing Navigation; Drawing File Tools; AutoCAD Palettes & Palette Sets; Drawing Editing Tools; Drawing Aids; MTEXTEXT Editor

Ada beberapa fungsi yang dapat digunakan juga pada aplikasi windows lainnya. Fungs-fungsi tersebut terdapat pada beberapa fungsi yang kami tandai dengan tanda bintang (*)


Drawing Navigation

Ctrl + Tab * Untuk memlih salah satu file yang terbuka dari Multiple Drawings: Mirip Mirip seperti Alt + Tab pada windows (anda dapat memilih salah satu aplikasi dari beberapa aplikasi yang terbuka, Ctrl + Tab digunakan untuk memilih salah satu file dari beberapa file yang terbuka
Ctrl + Pg Up *
Ctrl + Pg Dn
Untuk memilih layout Tab: Ingin berpindah layout tanpa menggunakan mouse? Gunakan Ctrl + Page Up atau Ctrl + Page Down untuk pindah layout tab.
Hal ini juga digunakan pada Microsoft Excel untuk pindah antar worksheets.
Ctrl + Directional Arrow Menggerakan/memindahkan Drawing Cursor

Drawing File Tools

Ctrl + N * Membuat Drawing Baru: Seperti menjalankan command QNEW.
Ctrl + S * Simpan/Save Drawing: Mirip seperti command QSAVE
Ctrl + Shift + S Save Drawing As: Mirip seperti command SAVEAS
Ctrl + O * Buka/OpenDrawing
Ctrl + P * Plot the current drawing
Ctrl + Q Quit/Exit AutoCAD

AutoCAD Palettes & Palette Sets

Ctrl + 1 Palette Set Properti
Ctrl + 2 Design Center
Ctrl + 3 Tool Palettes
Ctrl + 4 Sheet Set Manager Palette Set
Ctrl + 6 db Connect Manager
Ctrl + 7 Markup Set Manager: Digunakan ketika bekerja dengan DWF markup sets
Ctrl + 8 Buka Quick Calculator
Ctrl + 9 On/Off Command Line:
Ctrl + 0 Clean Screen, Digunakan untuk yang benar-benar senang menggunakan shortcut pada keyboard

Drawing Editing Tools

Ctrl + C * Copy
Ctrl + Shift + C Copy with Base Point
Ctrl + V * Paste
Ctrl + X * Cut
Ctrl + Z * Undo
Ctrl + Y * Redo
Ctrl + Shift + V Paste sebagai block

Drawing Aids

Ctrl + A * Select All
Ctrl + D Dynamic UCS [On/Off]
Ctrl + F OSNAP [On/Off] Atau anda dapat gunakan F3
Ctrl + G Grid [On/Off]
Ctrl + L ORTHO [On/Off]
Ctrl + B Snap [On/Off]
Ctrl + W Object Snap Tracking [On/Off]
Ctrl + E Isoplane Digunakan pada 2D isometric drawings.
Ctrl + U Polar Tracking [On/Off]
Ctrl + M Repeat Last Command

MTEXT Editor

Ctrl + F Insert Field
Ctrl + R Find / Replace Digunakan juga untuk pindah antar viewport aktif dari beberapa viewport.
Ctrl + Shift + Space Insert a Non-Breaking Space
Ctrl + Shift + U Change Text Case – Uppercase
Ctrl + Shift + L Change Text Case – Lowercase
Ctrl + Enter Simpan dan Exit MTEXT Editor

Minggu, 04 Januari 2009

Mencetak Gambar Autocad Pada Model

AutoCAD memiliki kemampuan untuk mencetak gambar dengan tingkat ketelitian yang tinggi pada semua ukuran kertas yang ada (tergantung jenis printer atau plotter). Teknik untuk mencetak gambar yang telah dibuat pada AutoCAD dilakukan dengan dua cara: (1) Pada Model, (2) Pada Layout.

PADA MODEL
Pada model berarti mencetak langsung pada gambar yang kita buat, coba ikuti langkah berikut ini:
1. Buat atau sediakan sebuah gambar denah rumah.

denah
2. Lakukan analisa terhadap gambar anda dan media kertas yang akan digunakan.
3. Misal, denah rumah dibuat dengan asumsi ukuran cm (centimeter) yang akan dicetak pada kertas A4, pada skala 1:100.

denah

Asumsi satuan CENTIMETER

denah5

Asumsi satuan METER

4. Ukuran kertas A4 adalah 210 mm x 297 mm (dalam satuan milimete)
5. Denah rumah dibuat dengan ukuran (asumsi) “centimeter”, maka ukuran kertas A4 di konversi ke satuan centimeter ==> dari 210mm x 297mm ==> menjadi 21 cm x 29.7 cm.
6. Maka buatlah sebuah kotak / rectangle dengan ukuran 21×29.7 (seukuran kertas A4 yang dikonversi) disebelah gambar denah rumah.

denah-6perhatikan kotak persegi pada kanan bawah….Inilah kertas A4 dengan perbandingan / ukuran sebenarnya terhadap satuan centimeter. Terlihat kertas A4 jauh lebih kecil dari denah rumah, oleh karena itu kertas harus diperbesar dengan skala tertentu, misal 100 kali yang berarti gambar dicetak skala 1:100

7. Skala yang diinginkan adalah 1:100, maka gambar rectangle (langkah 6), di skalakan sebesar 100x ==> kemudian tempatkan/atur kertas yang terlah diperbesar tepat di tengah gambar denah.
8. Klik icon Scale ==> klik gambar kertas A4 yang kecil tadi ==> Enter ==> ketik angka 100 ==> Enter.

scale

8. Lalu buat garis tepi gambar melalui offset sejauh 100 unit (1cm) ke arah dalam dan jika perlu tambahkan “Legend”

cetak

Langkah mencetak:

1. ikuti langkah ini: File ==> Plot… ==> klik tab Plot Device
2. Pilih jenis printer yg tersedia misal Canon iP1200, pilih monochrome.ctb (jika tanpa warna), klik tab Plot Settings.
3. Pilih ukuran kertas (ambil A4), pilih ukuran ‘mm‘, pilih portrait, & aktifkan Center the plot.
4. Lalu klik tombol “Window <”, klik ujung kiri atas dan kanan bawah dari garis tepi gambar yang telah di skala-kan.
5. Kemudian tukar nilai pada Custom menjadi “1 mm = 10 drawing units” (atau pembulatan terdekat)
6. kemudian klik tombol “Ok” untuk mulai mencetak.

cetak-1b

cetak2Pengertian ==> ” 1 mm = 10 units “
units” (asumsi ukuran pada gambar CAD) = centimeter ==> 1 mm = 10 centimeter
Samakan skala menjadi milimeter ==> 1 mm = 100 mm ==> skala 1:100
Berarti skala gambar adalah “1:100

Pertanyaan :
Bagaimana jika dalam 1 lembar kertas dengan 2 jenis skala, misalnya: gambar potongan dengan skala 1: 100 dan detail dengan skala 1:10.
lanjut ke materi pencetakan lewat LAYOUT.

Sabtu, 03 Januari 2009

Merubah Tampilan Menu Autocad

Kelebihan dari program Autocad adalah pemakai bisa merubah tampilan menu, sesuai keinginan pemakainya, bisa dikurangi atau ditambah. Di pembahasan ini hanya untuk versi Autocad 2005 kebawah, dan khususnya akan membahas untuk Autocad 2000.

Tampilan menu Autocad 2000 orisinal

Gambar 1. Memperlihatkan tampilan menu dari Autocad 2000 secara default

Tampilan menu setelah dirubah pada Autocad 2000

acad2000 menu modified.jpg

Gambar 2. Tampilan menu setelah ditambah sesuai keinginan pemakai.

Yang perlu anda ketahui adalah dimana letak atau disimpannya file menu tersebut, buka program Autocad 2000 anda arahkan kursor ke “Tools > Options > Files > Menu,Help and Miscellaneous Files Names” di depan tulisan tersebut ada tanda “+” supaya di klik maka akan terurai menjadi 5 bagian, pada Menu File dibagian depannya ada tanda “+”, di klik lagi maka akan muncul lokasi menu file tersebut disimpan atau anda bisa di lihat melalui window explorer, seperti ini “C:Program FilesACAD2000SUPPORT“, dan cari file yang bernama “Acad.mns” kemudian di klik 2x sehingga ditampilkan melalui program notepad.

Gambar 3. Kode program dari file acad.mns

Untuk menemukan arti dari kode tersebut, sekarang anda beralih ke program Autocad anda lagi, kemudian klik “F1″, segera muncul seperti ini

acad help.jpg

Gambar 4. Kotak help di tampilkan, di klik tab index untuk mencari sesuatu yang anda inginkan

Pada kotak 1 yang kosong paling atas ketik “POP”

acad help result.jpg

Gambar 5. Cara mencari judul yang diinginkan.

Pada kotak yang kedua langsung akan di tampilkan “Pop menu section” dengan di blok biru, di klik tombol “Display”, muncul lagi tampilan keterangan dari tersebut diatas.

acad cust guide.jpg

Gambar 6.Menampilakan sejumlah keterangan arti kode yang berhubungan dengan gambar 3.

Pembahasan akan di tujukan pada “menu bar” ( lihat pada gambar 1) yang bila anda buka pada file “acad.mns” dari kode ***pop 1 s/d ***pop 11. Tetapi terlebih dulu anda buka file acad.mns dengan program notepad, setelah file tersebut terbuka lakukan “save as” dan pilih folder yang anda inginkan, nama file boleh anda ganti sendiri, sesuai keinginan anda .

Sebagai contoh file acad.mns di save as

Dari “C:Program FilesACAD2000SUPPORTacad.mns” Menjadi “D:YBIAdesu MenuTestMy Acad 2000.mns”

Kemudian anda lakukan klik 2x pada file “My Acad 2000.mns” supaya muncul pada notepad, geserkan kursor anda ke bawah, arah ke “***POP 10″ beri ruang kosong diatas pop 10.

hasil save as.jpg

Gambar 7. Membuat ruang kosong di atas pop 10.

Rubah POP 10 menjadi POP 11 dan POP 11 menjadi POP 12, karena POP 10 akan di coba untuk membuat menu baru, tambahkan data di bawah ini pada area kosong

view sourceprint

1.***POP10
2.[Games...]
3.[Spider]^C^C(startapp "spider" "");spider;
4.[Free Cell]^C^C(startapp "freecell" "");freecell;
5.[Soliter]^C^C(startapp "sol" "");sol;
6.[Win Mine]^C^C(startapp "winmine" "");winmine;

lihat tampilan baru dari file tersebut setelah di tambah POP 10 yang baru.

Gambar 8. File “My Acad 2000.mns” setelah ditambah.

Lakukan save pada file “My Acad 2000.mns” tersebut, sekarang anda beralih pada sesi program autocad, untuk menguji sejauh mana kode tersebut berjalan dan benar.

Ketik “menu” pada command promt, maka akan muncul dialog seperti ini

save as mns.jpg

Gambar 9.Bentuk dialog box untuk mencari file menu.

Cari dimana file “My Acad 2000.mns” di letakkan, klik tanda segi tiga arah kebawah untuk mencari foldernya , setelah ketemu klik “Open”, maka sesaat menu anda langsung berubah seperti ini.

menu game.jpg

Gambar 10. Menu baru setelah di tambah menu game.

Untuk lebih jelasnya kita pahami kode yang ada pada gambar 3, mari kita buka “help” file atau anda bisa pijit F1, setelah terbuka dialognya pilih “Contents”, arah kursor anda ke “Customization Guide” kemudia di klik “Chapter 4-Custom Menus” dan di klik “Open”.

Pilih “Pull-Down and Shortcut Menus” serta di klik display terus di klik tanda “>>” satu kali, akan muncul
pull down explanation.jpg

Gambar 11.memperlihatkan hubungan kode dengan bentuk tampilan.

Mungkin anda masih bingung kaitan kode dengan gambar tampilan pada gambar 11, saya akan coba jelaskan sedetil mungkin.

***POP13 = label untuk seksi menu
**MYTOOLS = label untuk sub menu
M_Tools = judul menu
[&MyTools] = setiap tanda “&” berhadapan dengan sebuah huruf, maka huruf tersebut akan di beri garis dibawahnya, setiap sub menu harus diberi tanda “[ ]”.
[&SavetCtrl+S] = tanda “t” adalah untuk menyatakan dan di gunakan dengan kombinasi “Ctrl+S”
^C^C = sama dengan anda memijit “esc” atau perintah membatalkan.
[--] = pemisah antara blok atau kata pada menu pulldown
Qsave = sama dengan perintah qsave

Mari kita bahas menu lain dan lihat tampilan gambar di bawah ini.

autolisp menu.jpg

Gambar 12. Menampilkan menu yang punya cabang.

Dan ini adalah bentuk kode macronya

Gambar 13. Bentuk dari kode macro yang korelasi terhadap gambar 12.

Pada gambar 13 kode macronya di gabung dengan kode autolisp

Jumat, 02 Januari 2009

Latihan Menggunakan Sheet Set

Di tutorial untuk layout, anda sudah membuat layout untuk persiapan mencetak gambar Layout banyak memiliki keuntungan. Kali ini yang akan kita gunakan adalah manajemen gambar dengan sheet set dan proses cetak untuk banyak gambar sekaligus. Proses ini dikenal sebagai batch plot. Tanpa batch plot, anda harus membuka file, membuka layout (atau model) yang ingin dicetak, mendefenisikan area yang dicetak, skala, lalu mengklik plot. Bayangkan kalau anda diminta mencetak seluruh gambar proyek yang bisa berjumlah ratusan. Dengan batch plot, hanya sekali mengklik publish, seluruh gambar, bahkan pada file yang berbeda akan dicetak.

Sheet set sudah pernah di bahas sebelumnya. Namun kali ini kita akan mencobanya dalam latihan.


layouts.jpg

Bukalah sheet set manager melalui menu tools>palettes>sheet set manager atau menekan [ctrl] + 4.

sheet set manager.jpg

Sekarang klik segitiga kecil di sebelah open, pilihlah menu new sheet set…

new sheet set.jpg

Pada dialog yang terbuka, pilihlah create a sheet set using: existing drawings. Klik next.

Di pilihan selanjutnya, berikan nama sheet set “Proyek Rumah Tinggal”. Pada deskripsi, berikan “Latihan sheet set TentangCAD”. Klik next.

Klik next, klik finish.

Pastikan tab sheet list aktif. Jika tidak klik tab itu. Anda seharusnya melihat nama sheet set anda.

sheet list.jpg

Klik kanan sheet set tersebut. Dari context menu, pilihlah new sub set. Sub set dapat di analogikan sebagai folder. Anda dapat mendefenisikan subset “arsitektur”, “plumbing”, “site design”, dst… Kali ini berikan nama subset “Arsitektur”. Sub set akan ditambahkan di bawah sheet set anda.

Klik kanan subset arsitektur, dan pilih import layout as sheet.

Perhatikan bahwa anda dapat memilih file manapun, tidak terbatas pada file yang terbuka. Kalau anda perhatikan, saya memang tidak pernah menyebutkan anda harus membuka file latihan itu bukan?

Klik browse for drawings. Pilihlah file yang telah anda download sebelumnya. List layout yang dapat anda import akan ditampilkan. Kita akan mengimport semua, jadi biarkan semua dipilih. Klik import checked. Dalam kasus sesungguhnya, anda dapat menambahkan file lain, di luar file itu. Jadi sheet set dapat berfungsi sebagai ‘binder’ yang memanaje file-file drawing kita.

sheet list imported.jpg

Sekarang sheet anda sudah ditambahkan. Cobalah klik ganda sheet yang ada untuk membukanya. Jika anda memiliki beberapa file, autocad tetap dapat membacanya dan membuka file itu, meski anda tidak tahu file itu berada di mana.

Apa keuntungan menggunakan sheet set? Salah satunya adalah anda dapat mengatur judul gambar dan nomer lembar tanpa membukanya sekalipun. Coba klik kanan pada sheet set, sheet dengan nama denah lt. 1.

Sekarang coba klik kanan di sub set Arsitektur. Dari context menu, pilihlah properties. Isikan sheet number AR – 01, dan ubah sheet title menjadi Denah lt. 1. Klik OK. Bukalah sheet itu, atau jika sudah terbuka saat anda mengubah nilai tersebut, ketik REGEN untuk mengupdate nilai field. Perhatikan bahwa nilai ini akan diupdate pada title block!

Sekarang klik kanan pada sub set Arsitektur. Pilihlah publish>publish to dwf. Anda dapat pula memilih publish to plotter jika anda ingin mencetaknya ke kertas. Namun dalam latihan ini, cukup dicetak ke file dwf. Ini disebut dengan batch plot. Bayangkan anda juga memiliki sub set lain. Anda dapat mencetak seluruh project dengan mengklik kanan di sheet set, atau hanya per-sub set. Tentunya akan sangat berguna jika proyek anda memiliki ratusan lembar!

Kamis, 01 Januari 2009

Dasar-Dasar autocad

KISI-KISI MATERI
AutoCAD 2007/2008/2009, 2 Dimensi dan 3 Dimensi
1. Persiapan
a. Pengenalan jendela AutoCAD
b. Masukan perintah dalam AutoCAD
c. Memunculkan/menyembunyikan dan menambah Toolbar
d. Start From Wizard, SNAP dan GRID
e. Zoom, PAN, dan penggunaan Intellimouse
f. Koordinat
f.1 Absolut
f.2 Relatif: Cartesius dan Polar
f.3 Polar tracking
g. Latihan 1, membuat garis membentuk Z
h. Distance (di), Id, Undo dan Redo
i. Osnap, Ortho, dan Object Snap Tracking
2. Perintah Drawing 2 Dimensi
a. Line (l) g. Spline (spl)
b. Circle (c) h. Revcloud
c. Arc (a) i. Ellips (el)
d. Rectang (rec) j. Block (b) dan Insert Block (i)
e. Ray dan Xline (xl) k. Point (po), Ddptype
f. Polygon (pol) j. Divide (div) dan Measure (me)
3. Toolbar Modify (Pengeditan)
a. 13 (tigabelas) cara mengolah pemilihan objek
# Window, Window Polygon, Cross, Cross Polygon, Fence, All, Remove,
Add, Last, Previous, Undo, Group dan klik
b. Erase (e) j. Lengthen (len)
c. Copy (co) k. Trim (tr)
d. Offset (o) l. Extend (ex)
e. Array (ar) m. Break (br)
f. Move (m) n. Chamfer (cha)
g. Rotate (ro) o. Fillet (f)
h. Scale (sc) p. Explode (x)
i. Stretch (s) q. Mirror (mi)

- Latihan Menggambar Denah Rumah Tinggal
a. Layer Color, Linetype, Lineweigth, save state dan thaw
b. Multiline, Mledit, dan Mlstyle g. Draworder (dr)
c. Teks (dt), DDEDIT (ed) dan st h. Edit GRIP
d. Arsir (h) dan Hatch edit (he) i. Calculator (cal)
e. Dimensi (d) j. Latihan 2
f. Matchprop (ma)
atau Latihan sesuai keperluan peserta training.
4. Plotting
a. Layout
b. Viewport
c. Solprof
d. Freeze or Thaw in current viewport
e. Penskalaan gambar
Latihan 3
5. Perintah Drawing 3 Dimensi
a. Mengelola Tampilan
DDVPOINT, VIEW, 3D Orbit, Camera dan Continues Orbit
b. Persiapan 3 Dimensi
Garis 3D, UCS dan Dynamic UCS, Elevation dan Thickness
c. Modelling
Polysolid, Box, Wedge, …, Presspull, Sweep, Loft, …, 3D align
d. Solid Editing
Union, Substract, Intersect, Extrude Face, Move Face, …Subobject
e. Isometri
6. Latihan 3 Dimensi
Membuat Pos Jaga atau Latihan sesuai keperluan peserta training.
7. Stadium General
a. Membahas seluruh materi yang telah diberikan
b. Kasus khusus

Autocad Sheet set

Sheet set mulai diperkenalkan sejak Acad2005. Tapi masih belum banyak yang memanfaatkannya. Memang menggunakan sesuatu yang baru sering tidak dilakukan orang.

Banyak yang berprinsip: kalau enggak rusak, kenapa harus diperbaiki?

Sheet set pada dasarnya mirip daftar isi dari proyek kita. Isinya sheets (lembar-lembar gambar) yang ingin kita cetak.

Apa sih keuntungan sheet sets?

1. Manajemen gambar

Sheet set manager mirip dengan folder pada explorer. Dengan sheet set manager ini kita bisa menampilkan drawing berdasarkan lembar mana yang ingin kita cetak. Misalkan dalam satu drawing ada lebih dari 1 layout, kita bisa tampilkan semua layout dalam satu sheet set. Berbeda dengan explorer yang hanya akan menampilkan satu file saja. Meskipun (misalnya) file itu punya 100 layout yang ingin kita cetak semua.
Kita juga dapat menyimpan sheet dari folder yang berbeda, dan bahkan komputer yang berbeda (dalam konteks network). Jadi meski file aslinya acak-acakan posisinya, di sheet set manager bisa tampil rapi.

2. Automated task
Sheet set memiliki text field tersendiri. Dengan demikian, kita bisa membuat fungsi otomatis dari Border. Misalnya nama proyek, nomer proyek, tentunya sama untuk seluruh drawing. Namun jika suatu saat harus diganti tentunya akan menghabiskan waktu jika diganti satu-persatu. Dengan Sheet set, kita cukup mengubah properti dari sheet set.

Selain field, kita juga dapat melakukan batch plot, membuat table of content (daftar isi) dan e-transmit untuk seluruh file drawing dalam proyek.Hal ini akan sangat terasa bermanfaat kalau kita bekerja dalam puluhan atau ratusan file. Kalau masih ingat dengan field, perubahan no halaman, keterangan border seperti digambar oleh, diperiksa, bla…bla…bla… akan diganti secara otomatis! Tanpa harus mengubah satu-persatu.

3. Company Standard
Standarisasi drawing telah menjadi isu penting dalam beberapa tahun terakhir. Dengan menggunakan sheet set, kita bisa menetapkan drawing template yang digunakan untuk masing-masing proyek dengan mudah. Setiap kali membuat file baru, standard telah otomatis ditetapkan. Baik dari template, atau dari Text Field. Kita juga bisa menetapkan target folder, untuk setiap file yang baru dibuat. Artinya, user tidak bisa semena-mena menaro filenya. Misalkan kita sudah targetkan file ME akan ada di D:Proyek XME
Saat user membuat file baru, akan disimpan pada folder tersebut.

Bagaimana menggunakan sheet set?
Mudah saja. Kita akan coba step-by-step…

1. Buat sheet set baru untuk proyek.

2. Sekarang kita akan mengeset sheet set.
Pada kotak dialog yang ada, lebih baik pilih existing drawing. Klik NEXT.
Berikan nama sheet set anda… misalnya ‘proyek rumah tinggalku’.
Pilih folder penyimpanannya jika perlu.
Klik Sheet set properties, dan pilihlah template yang ingin digunakan pada ’sheet creation template’. Hal ini supaya autocad tidak menanyakan terus template yg ingin dipakai setiap kali kita membuat file.
Klik NEXT.

3. Menambahkan drawing
Kalau kita sudah punya beberapa drawing, kita bisa import drawing tersebut di sini. Tapi asumsi sekarang adalah kita membuat proyek baru. Klik NEXT.
Terakhir, kotak dialog akan menampilkan summary dari sheet set kita. Klik FINISH.

4. Mendefenisikan subsets

Sheet set ini masih kosong. Kita akan tambahkan beberapa subset. Subset adalah kategori, mirip menambahkan folder pada explorer.

Misalnya pada proyek ini ada kategori seperti infrastruktur, arsitektur, struktural, plumbing, dll. Klik kanan persis di atas sheet set yang baru dibuat.

Pilih ‘new subset’. Disini kita diminta memberikan nama subset, dan menetapkan folder penyimpanannya.

5. Membuat drawing baru
Kali ini setiapkali ingin membuat drawing baru, klik kanan pada sheet set, atau pada subset, tergantung hirarki yang anda inginkan. Pilih new sheet. Isilah nomer drawing dan judul gambar. Klik OK.

Cukup mudah bukan?

Bisakah kita tambahkan drawing yang sudah ada ke sheet set?
Tentu saja. Namun kita harus membuat layout yang menunjukkan lembar yang akan dicetak. Klik kanan pada sheet set (atau sub set) anda akan melihat pilihan ‘import layout as sheet’.

  • Sesudah project anda jadi, anda tinggal buat satu lembar untuk daftar isi. Klik kanan pada subset, pilih ‘insert sheet list table…’ untuk membuat daftar isi.
  • Anda bisa klik kanan pada sheet set atau subset untuk melakukan batch plot (Mencetak sekaligus beberapa drawing). *Di sheet set, istilah batch plot diganti dengan publish*
  • Atau klik kanan pada sub set untuk membuat e-transmit.
Menurut saya, fitur ini cukup membantu kalau kita bicara dalam ‘lingkup project’ atau ‘design collaboration’. Kecuali kalau masih bicara lingkup drawing atau beberapa lembar gambar saja, mungkin lebih terasa repotnya ketimbang keuntungannya. Tapi bagaimanapun, sheet set is a good practice!